Resume buku " Deklarasi Makkah" karangan : M. Dawam Rahardjo

0 komentar


I.         Pendahuluan

Dalam berbagai karangan mengenai Ekonomi Islam atau Sistem Ekonomi Islam selalu ditempatkan sebagai alternatif di tengah-tengah diantara kapitalisme dan sosialisme. Terlebih lagi Syafruddin pernah mengatakan bahwa Islam merupakan kompromi antara kapitalisme dan komunisme. Pembahasan mengenai pemikiran Islam di bidang ekonomi selalu didahului dengan kritik terhadap kedua sistem itu.
            Kesan yang timbul dari paragraf di atas adalah bahwa konsep Islam memadukan unsur-unsur yang baik dari kedua sistem itu dan tentu saja menolak yang dianggap bertentangan dengan ajaran Islam. Sikap serupa juga tampak pada negara-negara Dunia Ketiga yang menolak kedua sistem yang ada. Perbedaannya adalah bahwa yang pertama memadukan antara teori dan pemikiran, sedangkan yang kedua mengambil unsur-unsur yang baik dari kedua sistem tersebut dalam praktek. Terhadap sikap negara-negara Dunia Ketiga tersebut, ahli ekonomi Pakistan, Mahbub ul-Haq berkomentar bahwa dalam kenyataannya sering yang terambil adalah justru unsur-unsur yang jelek dari kedua sistem tersebut.

“PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DARI SISTEM KAPITALISME YANG MENUJU KEHANCURAN”

0 komentar


I. Pendahuluan                    
Berbagai pemikiran-pemikiran tentang ideologi yang di gunakan untuk menerapkan sistem ekonomi pada suatu negara banyak sekali macamnya. Salah-satunya yang tidak asing lagi bagi kehidupan dunia yaitu, sistem ekonomi kapitalis, sistem yang hampir seluruh penjuru dunia mengaplikasikannya dalam perekonomiannya. Dimana para pengusaha dapat berkreasi dalam memaksimalkan usahanya. Di satu pihak memang sistem seperti ini sangat memajukan perekonomian, karna pelaku ekonomi dapat saling bersaing dan akhirnya menghasilkan ekonom-ekonom kreatif agar bisa mendapat keuntungan sebesar-besarnya. Tapi, di pihak lain akan dapat merugikan para perintis usaha yang bermodal kecil.
Kita tahu bahwa sistem ekonomi Kapitalis mengacu pada ke-ego-an, begitu pula yang dikatakan Jafril Khalil di dalam bukunya, “sistem ekonomi Kapitalisme menafikan peran akhlak dalam kegiatan ekonomi. Bagi sitem ini, keduanya tidak saling berkaitan dan mendukung. Karna itu, manusia di perbolehkan mencari keuntungan sebesar-besarnya dan menggali sumber daya secara liar. Beragam upaya, entah haram apalagi halal akan mereka tempuh dengan tujuan hanya untuk mencapai kekayaan semaksimal mungkin walau harus mengorbankan orang/pihak lain.”[1]

Awal Pemikiran Ekonomi Islam

1 komentar


Kata pengantar :
            Dalam berbagai karangan mengenai Ekonomi Islam atau Sistem Ekonomi Islam, alternatif Islam selalu ditempatkan ditengah-tengah, antara kapitalisme dan sosialisme. Pembahasan mengenai pemikiran Islam di bidang ekonomi selalu didahului dengan kritik terhadap kedua sistem itu. Ada kesan bahwa konsep Islam memadukan unsur-unsur yang baik dari kedua sistem itu seraya, tentu saja, menolak yang dianggap bertentangan dengan ajaran Islam. Padahal, pada kenyataannya, lebih sering yang terambil adalah justru unsur-unsur yang jelek dari keduannya. Terbukti, memang bahwa kedua sistem ini telah menimbulkan dampak-dampak negatif. Sekarang, keduannya telah mengalami disintegrasi.